Sejatinya manusia hidup memiliki ambisi untuk bebas bergerak sesuai motorik nya masing masing, disinilah agama diturunkan untuk membatasi semua yang terlihat keterlaluan. Semua manusia mencintai keindahan seperti penciptanya yang maha indah tak heran jika manusia membenci kata "kotor". bukan berarti kotor dalam wujud saja, tetapi bisa juga kotor dalam prilaku, pekerjaan dan kebiasaan sekalipun dirinya sedang berada dalam kekotoran tersebut, maka bisa dipastikan bahwa hati kecil sebagai palung terdalam kehidupannya akan memaksanya mengatakan "aku salah". Dari sinilah keindahan menjadi gula bagi hati manusia.
Bagaimana tidak, semua orang memimpikan nuansa posotif dalam hal estetika baik keindahan lingkungan, alam, suara, sosial, bahkan keindahan akhlak. Semua bukti tersebut dapat menjadi decak kagum untukNYA bahwa DIA sang maha indah adalah pencipta keindahan tiada tanding sang maha seni, maha estetik, maha elok, maha cantik dan maha diatas hiasan lainnya. hal ini membantah opini bahwa hanya seniman saja yang mampu menikmati keindahan namun dapat dipastikan bahwa seluruh manusia dimuka bumi tanpa terkecuali adalah penikmat keindahan meskipun mereka tanpadaksa tetap saja lolong matanya tak menutup kemungkinan bahwa hatinya melukiskan keindahan dari apa yang mereka hirup, raba dan dengarkan. Saya bukanlah seorang seniman ulung dan ahli, hanya penggemar keindahan yang diciptakan dari tangan seniman.
Menjadi pelukis sempat menjadi kontradiksi dalam benak saya. semasa hobi memegang pensil tak jarang saya mengkritik habis habisan dan mencaci karya sendiri namun selalu memuja para pembuat seni indah lukisan pensil diluar sana. Saya tak mampu seperti mereka yang layaknya mesin printer saat mereka menggoreskan tintanya, Sedikit sekali teori yang kukenal sebagai pengantar keberanianku untuk mencoba menodai kertas dengan berbagai goresan. teori bagiku hanyalah sebagai pertimbangan solusi yang harus ku putuskan dalam pemecahan masalah dari keindahan yang tak kuasa saya wujudkan. jelas, semua hasil yang ku raih tak lepas dari DIA yang selalu setia mendampingi dengan kekuatan. 6 tahun sudah berlalu hidup dalam genggaman pensil sebagai kebutuhan pokok dalam menjalin keakraban disetiap suka dan duka yang hingga kini dapat kulaluinya dengan berusaha mewujudkan apa yang terlintas dalam bayang.
Latar belakangku bukanlah di pendidikan seni, melainkan pendidikan Biologi yaitu salah satu bagian ilmu dari sains dan pendidikan. latar belakang tersebut memang jauh sekali dari seni yang ku gemari ini. sehingga setiap kali mempelajarinya saya memakan teori teori dalam dalam yang tak mampu ku temukan semuanya dalam kenyataan sehingga IPK kuliahku tak seindah orang orang cerdas. kontradiksipun dimulai semenjak otak ku yang tampak aku caci maki sendri tak mampu mengerjakan dengan baik soal soal yang diberikan oleh dosen sehingga saya sadar saya bukanlah orang pintar.
dengan pertimbangan yang telah saya fikirkan, disisi lain keterlanjuran terlibat dalam dunia pendidikan biologi bukanlah suatu hal yang harus ku benci dan kutinggalkan karena memang hati berkata suka terhadap bidang tersebut hanya saja cakupan ilmu pengetahuanku tetang apa yang ku sukai tak banyak, sehingga keputus asaan kubuang jauh jauh dan berusaha ku jalani sesuai yang ku bisa. akhir cerita bidang tersebut dapat saya selesaikan diwaktu yang sedikit terlambat meskipun harus kusimpan dulu ketika hobi mengajak berdisuksi diatas kertas kosong.
Biologi dan Seni adalah dua hal yang kugeluti tanpa seimbang haha... yaa memang dua hal ini bertolak belakang namun akhirnya saya kenal siapa saya sesungguhnya, ketika biologi ku ajakrkan dikelas, maka saya mengkontaminasinya dengan perpaduan seni sehingga biologi yang hanya teori dan teori tentang kehidupan mampu kita nyanyikan didalam kelas dengan bumbu musik yang ku suguhkan karena saya sadar seni adalah keindahan yang tak harus menuntut kerja keras yang menjenuhkan. Namun sekalipun tak pernah ku kontaminasi seni yang kukerjakan dengan ilmu biologi karena rasanya seni tak membutuhkan ilmu tersebut. Dari sini saya menyadari bahwa saya adalah
amatiran dalam hal apapun.
Bagi seorang anak kecil, karya seni yang dihasilkan didasari dengan kebahagiaan dan rasa bangga bagaimanapun hasilnya. mereka mampu bercerita secara lugas dalam sebuah karya seni, misal gambar, mereka mampu menceritakan apa yang mereka rasa dan inginkan dan belum terwujud dalm dunia kenyataannya meskipun hanya seuntai garis tanpa arsir dan shadding, tetapi ternyata kegelisahan anak kecil tersebut sungguh diobati dengan proses menggambar beda lagi dengan seorang anak kecil yang hyperaktif yang mungkin tidak menemukan rasa jenuh yang mendalam karena otak dan otot mereka bekerja lebih keras. dari contoh tersebut, ternyata seni diciptakan dan dianugrahkan untuk semua umur. karena siapapun berhak mencicipi manisnya. Hanya saja status seorang pencipta karya dan penikmat karya, itu jelas berbeda.
Puisi cinta jangan bersedih kamu istimewa
Mungkin aku tidak mengetahui semua yang terjadi dalam hatimu Aku pun tidak mengetahui bagaimana gejolak isi hatimu.. Hanya dirimulah yang memahami dirimu sendiri Yang tahu betul apa yang kamu rasa Yang faham detail apa yang sedang terjadi. Seandainya aku disana, mencoba memegang tanganmu Mendengarkan semua keluh kesahmu Baik Saat kamu jatuh ataupun bersedih. Agar kamu tak merasa sendiri.. Maaf, atasku yang belum bisa Menjadi pribadi yang baik Untuk selalu merawatmu dalam tawa Dan mengurungmu dalam suka Aku yakin, kita mampu dewasa Saling menerima dan terbuka Tetap tenang meski emosi membara Bertahan dan belajar bijaksana Agar kita selalu tetap bersama sama. Intinya Aku ingin selalu ada. Untukmu yang teristimewa Karena rasa bahagiamu Kini adalah bahagiaku jua. ~~~
Komentar
Posting Komentar